Sifat dan perilaku seseorang itu berbeda-beda dan tidak ada yang
sama. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada
manusia yang sempurna, seperti yang kita ketahui kesempurnaan hanyalah milik
allah subhanahu wa ta’ala. Terdapat perbedaan antara pria dan wanita, bukan
hanya dari bentuk fisik mereka akan tetapi dalam bidang psikis. Oleh karena
itu, tak ayal ada orang-orang yang bersikap posesif, over protective, bahkan
egois. Biasanya sikap-sikap tersebut akan menimbulkan pertengkaran dalam
hubungan tersebut. Orang-orang yang sedang menjalani sebuah hubungan atau telah
menjadi pasangan suami istri, maka ada baiknya bersama-sama mampu menjauhkan
ego masing-masing terutama bagi seorang istri.
Kesalahan istri
kepada suaminya
Ada banyak kewajiban-kewajiban bagi
seorang istri bahkan menyayangi keluarga dari suami pun juga merupakan suatu kewajiban.
Perempuan itu adalah memang seseorang yang mulia,tapi dalam keluarga laki-laki
lah yang menjadi pemimpinnya.
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ
بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي
الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فلَا تَبْغُوا
عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا (34)
Artinya: laki-laki itu adalah pemimpin atas perempuan dengan sebab apa ayng
telah Allah lebihkan sebagian kalian atas sebagian yang lain dan denag
sebab apa-apa yang mereka infaqkan dari harta-harta mereka. Maka
wanita-wanita yang shalihah adalah yang
qanitah (ahli ibadah), yang menjaga (kehormatannya) taatkala suami
tidka ada dengan sebab Alalh telah menjaganya. Adapun wanita-wanita yang
kalian kawatirkan akan ketidaktaatannya maka nasihatilah mereka, dan
tinggalkanlah di tempat-tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Akan
tetapi jika mereka sudah mentaati kalian maka janganlah kalian
mencari-cari jalan (untuk menyakiti) mereka, sesungguhnya Allah itu
Mahatinggi Mahabesar. (Qs An-Nisa : 34)
Namun, secara tidak disadari ada banyak kemungkinan
seorang istri melakukan kesalahan kepada suaminya. Seperti ia selalu menuntut
keluarga ideal dan sempurna, tidak menurut kepada suami, cemburu buta, sibuk di
luar rumah atau bahkan tidak menyukai keluarga dari suami.
Salah satu bentuk istri yang tidak
menyukai keluarga dari suami contohnya adalah,
Cemburu terhadap ibu
mertuanya
Ia menanggap ibu mertua sebagai pesaing utama dalam mendapatkan
cinta, perhatian, dan kasih sayang suami. Terkadang sebagian istri berani
menghina dan melecehkan orang tua suami, bahkan tak jarang ia berusaha merayu suami untuk berbuat durhaka
kepada orang tuanya dan sengaja mencari kesalahan serta kelemahan orang tua dan
keluarga suami, atau membesar-besarkan suatu masalah atau bahkan tak segan
untuk memfitnah keluarga suaminya dan ada juga seorang istri yang menuntut suaminya
agar lebih menyukai keluarga istri , sampai-sampai ia berusaha menjauhkan suami
dengan keluarganya dengan berbagai cara.
Ibu mempunyai 3 kali
hak lebih banyak dari pada ayahnya
Terkadang seorang istri menginginkan seluruh
perhatianya dan kasih sayang suami hanya tercurah terhadap dirinya, tak boleh
sedikitpun waktu dan perhatiannya diberikan pada orang lain termasuk pada orang
tua suami. Padahal di satu sisi suami harus berbakti dan memuliakan orang
tuanya, terlebih ibunya.
Ada hadis riwayat dari Bukhari dan Muslim
dan Ibnu Madjah, yang mengatakan bahwa
“Dahulu rasullulah salaullahu alaihi wasallam
pernah ditanya oleh seseorang , beliau diberi pertanyaan, “siapakah orang yang
lebih berhak atas kebaikan diri kita?” Lalu beliau menjawab “ibumu”, dan pertanyaan ini di ulang hingga tiga kali,
dan jawabannya tetap “ibumu”. Sampai pertanyaan keempat rasulullah menjawab “ayahmu”.
“
Hal ini menunjukan bahwa seorang ibu
memiliki hak lebih dari pada ayahnya, hal ini bisa dipahami karena ada 3
hal yang hanya bisa dikerjakan oleh seorang
ibu yaitu : kerepotan ketika dia hamil, melahirkan anak yang telah dikandungnya
selama 9 bulan dan menyusuinya selama 2 tahun. Lagi pula hak seorang ibu bagi
anak laki-laki nya amatlah besar.
Sikap yang baik seorang istri terhadap suami
Sikap seorang istri hendaklah mendukung suaminya untuk berbakti kepada
orang tuanya dan janganlah bersikap egois dan posesif kepada suami karena,
sikap tersebut akan menimbulkan pertengkaran didalam rumah tangga. Mendukung suami
untuk berbakti kepda orang tuanya merupakan salah satu bakti istri kepada suami.
Janganlah istri membatasi suaminya untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Hal ini
juga agar menyelamatkan suaminya dari durhaka kepada orang tuanya dan agar
istri mendapat ridha suaminya , karena suami adalah surga atau neraka bagi
seorang istri.
Menjaga keharmonisan
suami istri
Ikatan pernikahan bukan hanya menyatukan dua inshan dalam sebuah
lembaga pernikahan tetapi juga pernikahan antar keluarga. Kedua orang tua suami
adalah kedua orang tua istri dan keluarga suami adalah keluarga istri begitupun
seballiknya. Menjalin hubungan baik dengan keluarga suami merupakan salah satu bentuk
keharmonisan keluarga. Jika sang istri tetap egois maka itu akan membuat
hubungan suami istri tidak romantis lagi, padahal keharmonisan dari sebuah
rumah tangga dapat dilihat dari keharmonisan mereka dengan keluarganya.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita
semua dan menjadi panutan kepada para istri dan suami ataupun yang akan memulai
menjalani kehidupan rumah tangga. Amin yaa rabbal alamin…..
referensi : Berita Islam Masa Kini , Trans TV